Situbondo - Entah setan apa yang merasuki pikiran Jaelani (44). Pria yang memiliki empat orang anak itu nyaris memperkosa tetangganya sendiri bernama Marsinah (24)-bukan nama sebenarnya.

Perbuatan amoral itu dilakukan Jaelani saat gadis tetangganya itu buang air kecil di kamar mandi yang ada di luar rumahnya. Peristiwa bejat itu terjadi pada pukul 03.00 WIB, Kamis (8/4/2010) dini hari.

Menurut Marsinah, usai buang air kecil di kamar mandi yang terletak di luar rumah, tiba-tiba korban dikagetkan dengan munculnya sosok pria bertopeng yang langsung menodongkan senjata ke leher sembari menindih tubuhnya.

"Dia bilang jangan berteriak, kalau kamu berteriak akan saya bunuh, terus dia memeloroti celana dalam saya," tutur Marsinah menirukan ancaman pelaku.

Karena terdesak dan ketakutan dengan ancaman pelaku, Marsinah tak berani melawan. Tapi untungnya kakak perempuan Marsinah mengetahui hal itu. Melihat kakaknya ada, sang korban berteriak minta tolong. Teriakan korban ini membangunkan warga sekitarnya. Mengetahui warga berdatangan, sang pelaku melarikan diri.

Awalnya warga tak mengetahui siapa pelakunya, namun ketika Jaelani membuka topeng di belakang rumah korban ada yang mengetahuinya. Tapi sang pelaku masih bisa kabur. Warga kemudian mendatangi rumah Jaelani yang tak jauh dari rumah Marsinah. Namun pihak keluarga Jaelani mencoba melindungi pelaku dengan mengatakan kalau sedang ke luar kota.

Tapi warga tak kekurangan akal, mereka kemudian melaporkan peristiwa bejat itu ke polisi. Polisi kemudian datang dan menciduk pelaku. Pelaku tak bisa mengelak.

Dihadapan penyidik perlindungan anak dan perempuan (PPA) Polres Situbondo, Jaelani mengakui kalau dirinya yang telah masuk ke rumah korban, namun pelaku mengaku tidak sampai memperkosa korban, karena terlebih dahulu diketahui orang.

"Saya mabuk. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan itu, saya tidak sampai memperkosa hanya anu saya yang saya tempelkan ke anunya," ungkap Jaelani di hadapan penyidik dengan wajah lesu.

Saat ini pelaku ditahan di Mapolres Situbondo untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. "Yang jelas pasalnya berlapis, selain masuk dipancabulannya pelaku diketahui membawa senjata tajam," kata KBO Reskrim, Aipda Imron.