Surabaya - Menjadi korban dari seks bebas mungkin menjadi salah satu faktor Endry Margarini alias Vey (20), menjerumuskan para pelajar SMA ke dunia pelacuran. Saat melakukan bisnis itu, Vey memang dalam keadaan hamil tanpa tahu siapa laki-laki yang menghamilinya.

"Vey itu hamil tanpa suami. Meski hamil, dia sendiri yang mengantarkan anak buahnya ke pria hidung belang yang membookingnya," ujar ujar Kasat Reskrim Polwiltabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo, kepada wartawan di mapolwiltabes, Jalan Taman Sikatan, Minggu (31/1/2010).

Sabtu (30/1/2010) kemarin, kata Anom, Vey telah melahirkan seorang bayi laki-laki di RS Bhayangkara Tingkat IV Mohammad Dahlan Polwiltabes Surabaya. Karena posisinya sungsang, maka Vey harus menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan bayi yang dikandung.

Dari pengakuan Vey, Anom menjelaskan bahwa sudah cukup lama warga Dukuh Kupang
Timur ini  terjun ke bisnis pelacuran pelajar SMA. Semuanya dilakukan Vey sendiri termasuk mencari pria hidung belang, bertransaski, hingga mengantarkan anak buahnya ke hotel tempat pria hidung belang membooking.

Vey baru menggunakan jasa Achmad Afif Muchlisin, dalam 2 bulan terakhir ini. Semenjak menggunakan jasa Afif dalam mencari pelanggan, pemesanan terhadap anak buah Vey meningkat.

"Dalam sehari, Vey bisa menerima orderan 2-3 pria hidung belang," tandas Anom.